Minggu, 30 September 2018

ILMU TAUHID ke.1 rizki


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لا يرد القدر إلا بالدعاء، ولا يزيد فى العمر إلا البر، فإن الرجل ليحرم من الرزق بذنب يصيبه.     ثبت بهذا الحديث أن إرتكاب الذنب سبب حرمان الرزق خصوصا الكذب فإنه يورث الفقر, وقد ورد فيه حديث خاص

Rasulullah saw bersabda : ‘Hanyalah do’a yang merubah taqdir, dan hanyalah kebaktian yang bisa menambah usia. Dan sesungguhnya lantaran perbuatan dosanya, rizki seseorang menjadi tertutup. Terutama berbuat dusta adalah mendatangkan kefakiran, sebagaimana dalam hadist lain, secara khusus telah dikemukakan.

Demikian pula, tidur di pagi hari dan banyak tidur, keduanya mengakibatkan kemelaratan harta. Dan juga kemelaratan ilmu. Penyair berkata:
  • Kebahagian hati terletak pada memakai sandangan Tidak mengantuk, jadi kuncinya ilmu terkumpulkan
  • Bukankah kerugian, jikalau telah bermalam-malaman Tanpa manfaat umur berjalan
  • Jagalah di malam hari, mungkin di sini tiba petunjukmu
Berapa malam engkau tidur melulu Sedang umurmu ikut berlalu Tidur dengan telanjang, kencing dengan telanjang, makan dalam keadaan junub atau sambil bertelekan, membiarkan sisa makanan berserakan, membakar kulit berambang atau dasun, menyapu lantai dengan kain, atau di waktu malam, Membiarkan sampah berserakan mengotori rumah, lewat di depan pini sepuh, Memanggil orang tua tanpa gelar (seperti pak, mas, dan sebagainya.) membersihkan sela gigi dengan benda kasar, melumurkan debu atau debu pada tangan, duduk di beranda pintu, bersandar pada daun pintu, berwudhu di tempat orang istirahat, menjahit pakaian yang sedang di pakai, menyeka muka dengan kain, membiarkan sarang lebah berada dirumah, meringankan shalat, bergegas keluar masjid setelah shalat Shubuh, pergi ke pasar pagi-pagi, membeli makanan dari peminta-minta, mendo’akan buruk kepada anak, membiarkan wadah tidak tertutupi, mematikan lampu dengan meniup, kesemuanya itu dapat mendatangkan kepakiran sebagaimana yang diterangkan dalam atsar.. Rasulullah saw bersabda : “Himbaulah datangnya rizki dengan cara bersedekah.”

Bangun pagi-pagi itu di berkahi dan membawa berbagai macam kenikmatan, khususnya rizki. Bisa menulis bagus itu adalah pintu rizki. Air muka berseri dan tutur kata manis akan menambah banyak rizki. Disebut dari Al-Hasan bin Ali ra.: “Menyapu lantai dan mencuci wadah, menjadi sumber kekayaan”.

Penyebab terkuat untuk memperoleh rizki adalah melakukan shalat dengan rasa ta’dzim, khusu, dengan menyempurnakan segala rukun, wajib, sunah dan adabnya. Demikian pula melakukan shalat dhuha, seperti yang telah dikenal. Juga membaca surat waqi’ah, khususnya di malam hari sewaktu orang tertidur; membaca surat Al-Mulk, Al-Muzammil, Al-lail dan Al-insyirah; telah datang di mesjid sebelum dikumandangkan adzan; selalu suci; melakukan shalat sunat sebelum shubuh; dan melakukan shalat witir di rumah, lalu jangan berbicara urusan dunia sesudahnya dilakukan.

Termasuk penyebabnya lagi, yaitu jangan terlampau banyak bergaul dengan wanita, kecuali bila ada keperluan yang baik.

Jangan pula omong kosong yang tidak berguna untuk agama dan dunianya. Ada dikatakan : “siapa yang tersibukkan oleh perbuatan yang tanpa guna bagi dirinya.” Maka yang semestinya akan berguna menjadi terlewat darinya. “Bazarjamhar berkata: “Bila melihat orang yang banyak bicara, percayalah ia telah gila.”

Diantara perbuatan yang menambah rizki lagi, adalah membaca do’a di waktu antar terbit fajar hingga masuk waktu shalat. Do’anya yaitu : Subhannallahil wabihamdihi astagfirullahu wa atubu ilaihi.
Artinya : (Maha Suci Allah Maha Agung, Maha Suci Allah dan dengan pujin-Nya, kumohon ampunan dan bertobat kepada-Nya) berulang 100 kali.

Setiap pagi dan petang membaca do’a : Laillaha illallahul malikul haqqul mubin. (Tiada Tuhan selain Allah, Raja yang Benar dan Maha Jelas) berulang 100 kali; tiap-tiap sesudah pajar dan magrib berdo’a : Al-Hamdulillahi wasubhanallohi wala ilaha illallah. (Segala puji bagi Allah, Maha suci Allah dan tiada tuhan selain Allah) berulang 33 kali. sesudah shalat shubuh membaca istigfar 70 kali; memperbanyak ucapan : Lahaula wala kuwwata illa billahil a’liyyil a’dzim (Tiada daya dan kekuatan melainkan dari pertolongan Allah yang Mha Mulya Lagi Maha Agung) beserta shalawat Nabi saw.

Di hari jum’at membaca : Allahumma agnini bihalalika a’nharomika wakfini bifadlika a’man siwaka (Ya Allah cukupkan aku dengan yang halal dari yang haram, cukupilah aku dengan anugrahmu daripada selain Kamu) berulang 70 kali; setiap siang dan malam, membaca pujian : Antallahul a’jijul hakim antallahul malikul kuddusu antallahu halimul karimu antllahu kholikul khoiri wa syarri antallahu kholikul jannati wan nari a’limul ghoibi wasyahadati a’limus syirri wa akhfa antallahul khabirul muta’alu antallahu kholiku khulli syai’in wailaihi yau’du kulli syai’in antallahu dayyanu yaumiddinni lam tajal wala tajalu antallahu lailla hailla anta antallahul ahadhus shamadu lam yalid walam yulad walam yakul lahu khufuwan ahad antallahu laillaha illa antar rohmanur rohimu antallahu laillaha illa antal khilikul bari’ul mushowwiru lahul asma’ul khusna yusabbihu lahu ma pissamawati wal ardhi wahuwal a’jijul hakim. (Engkaulah Allah Yang Maha Mulya dan lagi Maha Bijaksana).

TOPIK DALAM AL-QUR'AN DISUSUN OLEH. Dr. H. MUAMAR AL QADRI, M.Pd

  Pemeliharaan Al Quran: 15:9 , 75:17 Keutamaan Al Quran Al Quran menerangkan segala sesuatu: 7:52 , 10:37 , 11:1 , 12:111 , 16:89 , 17:89...